Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DURRAHEM

Aku senang mendengarnya. Karena aku sangat tulus mencintaimu. Sekali lagi izinkan aku bersamamu Ruq, aku tak punya tujuan lain kecualihidup bersamamu.

DURRAHEM HENDAK MERAIH TANGAN RUQOYYAH, TERDENGAR SUARA BATUK MAKSOM, DURRAHEM MEMBATALKANNYA. MAKSOM MUNCUL, DURRAHEM NAMPAK KIKUK.

MAKSOM

Apa yang sedang kau lakukan di sini? Bukankah kau sudah diusir?

RUQOYYAH

Bukan hanya Durrahem, kau juga sebaiknya enyah dari sini.

DURRAHEM KELUAR BEGITU SAJA. SEKETIKA RUQOYYAH MASUK KE DALAM, MAKSOM MASIH TERPAKU DI TEMPATNYA. LALU RUQOYYAH MUNCUL LAGI MEMBAWA TAS.

RUQOYYAH

Kalau kau tak mau pergi, biar aku yang pergi dari sini.

MAKSOM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun