(SEMAKIN PENASARAN)Siapa kau?
DURRAHEM
Kedatanganku di Sunan Kuning tidak serta-merta karena kebetulan belaka.
RUQOYYAH
(SEMAKIN PENASARAN) Siapa yang menyuruhmu?
DURRAHEM
Sampai detik ini aku masih menjadi santrinya. Kesetiaanku tak perlu di ragukan lagi, karena sudah banyak kukorbankan demi menjagamu, demi patuh pada perintah kyai, meskipun harus menjadi pezina sekalipun.
RUQOYYAH
Hebat sekali kau.
DURRAHEM
Tapi tak sehebat dirimu, Nyai. (JEDA)Kyai memintaku agar membuntutimu setelah meminta cerai dengan suamimu, kau berteriak-teriak kalau dirimu di jual sebagai pelacur sundel. Tapi kyai menanggapi dengan biasa, karena untuk mempertahankan kekuasaan, segalanya harus di lakukan, salah satunya memaafkan pejabat kafir itu, dan membiarkanmu melacur sampai hancur, sudah terlanjur katanya. Kyai menitip salam, terima kasih kalau tetapteguh untuk bertaubat, tapi lebih baik dibunuh karena sudah tak berguna lagi, dan saat ini adalah waktu yang tepat.