Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entahlah, karena anak tetaplah seorang anak.

MAKSOM

Dan kau akan merasa berhasil kalau kekuasaan orang tuamu runtuh, lalu berkonsentrasi mengurusi pondok pesantrennya, ketimbang mengurusi jabatan dan kekuasaan.Tentunya, karena dengan cara seperti ini kau bisa membakar wajahnya karena aib, bahwa keturunannya membangun neraka, sementara mereka sendiri berusaha menutupi kebusukannya. Ini yang di sebut karma. Kau juga mau menunjukkan bahwa kebudayaan di santrimu tak sederhana seperti yang mereka bayangkan, justru malah menyesatkanmu.

FATIMAH KELUAR DARI BALIK TIRAIDENGAN SETENGAH BUGIL, DURRAHEM MENGEJARNYA, FATIMAH MEMBERI TANDA AGAR MENGHENTIKAN ZINAHNYA.

RUQOYYAH

Tidak, aku mau pergi. Aku mau bertaubat.(JEDA)Tidak, aku salah, tak seharusnya aku menuntut balas atas perlakuan mereka, biarlah mereka menjalani hidupnya sendiri, bagaimanapun mereka adalah kedua orang tuaku, mereka telah mengajarkan aku sembahyang dan mengaji.

MAKSOM

Lalu bagaimana dengan nasib masyarakat di sini, yang dianggapnya sebagai budak?

RUQOYYAH

Bukan urusanku, kalau orang-orang di sini merasa budaknya, lawanlah mereka, bersatulah para budak itu menghancurkan dinastinya.

FATIMAH

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun