Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAKSOM

Apa maksudmu?

DURRAHEM

Aku akan membalas kekalahanku waktu itu, kau harus mati di tanganku. Minuman itu sudah kuracuni, seperti kelicikanmu.

MAKSOM

Oh jadi kau berdendam juga kepadaku? Baiklah aku akan layani.

DURRAHEM

Satu hal yang harus kau tahu, kalau aku tak berada di pihakmu, tak berada di pihak Ruqoyyah, tapi aku berada di pihak orang lain.

MAKSOM

Bangsat!

MAKSOM MELAKUKAN PERTARUNGAN DENGAN SEMPOYONGAN, DURRAHEM MELAYANINYA DENGAN SENANG HATI DAN SELALU MEMPERMAINKANNYA DENGAN BEBERAPA JURUS, MEMUKULNYA DENGAN KURSI DAN BANGKU, ATAU BENDA-BENDA YANG KERAS, BAHKAN MENYOBEK KAIN TIRAI ITU UNTUK MEMPERMAINKAN MAKSOM,RUQOYYAH BERUSAHA MELEPASKAN DIRI DARI IKATANNYA, AKHIRNYA DURRAHEM MENUSUK MAKSOM DENGAN SUKA CITA. LALU DIA MEMANDANGI RUQOYYAH DENGAN JAHANNAM.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun