Mohon tunggu...
Ratu Prameswari
Ratu Prameswari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII

XII MIPA 1

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nelangsa

2 Maret 2022   03:25 Diperbarui: 2 Maret 2022   03:31 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah berapa kali ku peringatkan, jangan memanggilku paman. Aku sekarang adalah Ayahmu."

Vivi terkekeh, ia sengaja menggoda ayahnya dengan memanggilnya paman. Sejak kejadian itu, Altazar memutuskan untuk tinggal di Planet Bumi. Percuma juga jika ia kembali ke planetnya semula, di sana dia sudah tidak memiliki siapapun. Altazar sering pergi bermain dengan Vivi dan Mamahnya, mungkin karena terlalu sering bertemu Altazar jadi jatuh cinta pada sang Mamah. 

Tanpa diduga mereka berdua saling mencintai, Vivi menyambut hangat hubungan mereka berdua. Vivi merasa Altazar adalah ayah yang baik dia juga sering menjaga Vivi dan membantu tugas sekolahnya, Altazar dibalik perawakannya yang menyeramkan tapi hatinya sangatlah lembut. Itulah yang membuat Vivi tanpa pikir panjang menyetujui pernikahan mereka.

Bagaimana dengan Hasan? Kabar baik, Hasan sudah ditangkap dan dijatuhi hukuman seumur hidup dipenjara berkat semua bukti-bukti yang Vivi berikan. Sebenarnya Hasan dijatuhi hukuman Mati hanya saja Vivi meminta keringanan dan hakim menyetujuinya. Walaupun Hasan sudah berbuat jahat padanya, ia tidak boleh membalasnya dengan kejahatan juga. Tujuan hidupnya kali ini adala untuk menjadi orang baik agar ia bisa menemui Chika kelak disana.

Keluarga Vivi yang sekarang sangat harmonis, Vivi bahagia sekali. Tapi kebahagiaannya seakan kurang lengkap jika Chika tidak ada disampingnya. Vivi kadang sering berandai-andai.

Andai saja Chika masih hidup, pasti kamu akan bahagia dengan keluarga baru ini.

Tapi yang sudah terjadi biarlah berlalu, janganlah kita berandai-andai. Bagaimana pun itu sudah menjadi garis takdir yang sudah Tuhan ciptakan sebelum kita lahir. Kita tetap harus menjalani hidup bagaimanapun caranya, dan selalu berusaha untuk menjadi orang baik. Agar kita kelak diberi tempat peristirahatan terindah oleh tuhan.

Tiba-tiba Mamahnya Vivi datang mengangetkan dari belakang.

"Vivi senang sekali menggoda ayah yah, sudah cepat taruh bunganya disana dan jangan lupa cabut rumput-rumput liarnya."

Vivi mengangguk dan mulai membersihkan rumput liar. Setelah bersih, ia letakkan sebucket bunga di atas batu nisan dengan nama..

'Chika Fadrin'

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun