Vivi tersenyum tipis lalu mengangguk, "Iya, kakak pulang."
"Dan kakak akan berusaha menjadi orang baik biar Tuhan nanti ngizinin kakak buat tinggal di tempat yang indah kayak kamu."
"Tunggu kakak yah Chik."
Cahaya itu terseyum lebar, "Chika bakal tunggu kakak disana, Chika janji gak akan kemana-mana dan gak akan bandel sama Tuhan."
"Iya, kamu di atas sana jangan bikin Tuhan pusing sama kenakalan kamu yah."
"Yaudah,Chika pamit yah kak. Tuhan udah nyariin Chika."
Vivi mengangguk dan memeluk Cahaya biru, tak lama cahaya itu melesat jauh keatas dan dirinya kini menjadi memeluk udara hampa. Kedua tangannya terjatuh di ke pahanya. Kini liontin itu beruba warna menjadi Abu-abu seakan warna birunya ikut pergi bersama perginya Chika dan liontin ini tidak pernah mengeluarkan cahayanya lagi sejak kejadian itu.
****
3 Tahun Kemudian
Digenggamnya bunga di tangan, Vivi dengan gembira menghampiri seseorang yang sedang duduk di samping pusara. Vivi menyapanya dan pria berperawakan menyeramkan itu terseyum lebar.
"Paman sudah lama menunggu?"