Ia berhenti tepat di tempat Chika terakhir kali berdiri sebelum di culik. HP Chika tergeletak begitu saja, Vivi mengambilnya. Namun HPnya sudah retak-retak dan tidak dapat hidup lagi. Kini Vivi dibingungkan dengan pertigaan jalan, ia tidak tahu mobil yang menculik Chika berbelok kearah mana.
Apa yang harus aku lakukan?!!
Ayo Vi, berpikir!
Vivi memejamkan matanya sejenak dan memukul-mukul kepalanya berharap otaknya bekerja untuk menemukan jalan keluar. Saat ia membuka matanya, pandangannya langsung terarah pada bekas rem mobil di hadapannya. Ia ingat, mobil itu sempat mengerem dalam kecepatan tinggi sehingga suara decitannya terdengar masuk hingga HP nya. Tadi pada saat ia Video Call dengan Chika.
"Jejak ban?"
"IYA! JEJAK BAN!!" Teriaknya.
Vivi langsung melajukan kembali sepedanya mengikuti jejak ban mobil.
Semoga jejak ban ini tidak terputus
Karena hanya ini satu-satunya cara agar aku bisa menemukan Chika
Keringat bercucuran dari pelipisnya, bahkan baju Vivi saat ini sudah basah karena keringat. Bisa-bisa ia masuk angin, namun ia tidak peduli. Yang terpenting sekarang adalah keselamatan Chika, masa bodo dengan dirinya yang penting Chika selamat. Setelah dari pertigaan ternyata jejak mobil itu mengarah ke kiri, setau Vivi di arah kiri itu adalah daerah perhutanan.
Jejak mobil itu tiba-tiba hilang ditengah jalan, Vivi bingung harus mencari Chika kemana.