"CHIKA?! JAWAB KAKAK! KAMU DIMANA?!!!"
"CHIKAAAA??!!!!" Teriak Vivi mencari Chika.
Disini sangat gelap, Vivi mengandalkan senter di HPnya sebagai pencahayaan. Sejak berbelok kearah kiri dari pertigaan tadi, lampu jalan sudah tidak ada. Vivi sebenarnya takut, tapi rasa khawatirnya pada Chika lebih besar. Ia pelan-pelan menyusuri jalan. Vivi mengusap-usap liontin memberian Chika, ia terlihat pasrah.
Aku harus apa liontin? Chika bilang kalau aku sedang kesusahan, kamu akan membantuku menemukan jalannya. Bantu aku liontin,
Mereka pergi kemana?
Setauku disini tidak ada rumah?!
Eh tunggu! Disini memang tidak ada rumah,Â
Tapi disini hanya ada satu tempat yang menyerupai rumah yaitu....
"Pabrik Batu Bara!"
"Gak salah lagi! pasti mereka pergi kesana. Aku harus cepat!" Ucap Vivi bersemangat. Ia seperti menerima harapan baru.
Vivi tiba di depan gerbang pabrik itu, ia sandarkan sepedanya pada tembok di samping pagar. Di dalam sana aja jejak ban yang sama seperti jejak yang ia ikuti sedari tadi. Ia masuk ke dalam area Pabrik terbengkalai itu dengan perlahan agar tidak menimbulkan kegaduhan. Ternyata benar, mereka pergi pabrik ini. Mobil hitam itu terparkir rapih di samping pabrik.