"Untuk apa?"
"Buka saja dulu, aku tidak akan merebutnya darimu kok."
Akhirnya Vivi membuka liontin biru nya itu tetapi tidak ada yang terjadi, hingga akhirnya Altazar bersuara.
"Uuuhhh, aahhhh tuhhh ihhhh nnaaahh."
"HEEHH!" Kagetnya ketika mendengar Altazar berbicara.
"Kok bisa? paman, apa paman tidak bisa berbicara? padahal tadi paman sangat lancar berbicara padaku?"
Altazar mengisyaratkan Vivi untuk memakai kembali liontinnya, Vivi menurut.
"Iya, aku memang tidak bisa bicara sejak lidahku di potong."
"HEHH!" Kagetnya saat mendengar Altazar kembali fasih berbicara.
Vivi tatap liontin yang mengalung di lehernya dengan tatapan bingung. Raut wajah Vivi membuat Altazar tertawa, baginya muka Vivi saat bingung sangat lucu.
"Kau tidak perlu bingung seperti itu, sini biar aku jelaskan."