"Maaf Kakak belum bisa jadi sosok Kakak yang baik buat kamu."
Liontin yang Vivi kenakan tiba-tiba menyala. Sebagian dari cahaya itu pergi keluar dari permatanya dan berhenti tepat di depan Vivi. Lalu cahaya itu membentuk wujud manusia. Cahaya biru itu membuat Vivi menurunkan kedua telapak tangannya. Menatap cahaya biru ini entah kenapa membuat Vivi teringat seseorang.
"C-chika?"
Kedua tangan dari cahaya itu menangkup kedua pipi Vivi dan menghapus lembut air matanya.
"Kakak gak perlu minta maaf."
Deg!
Itu suara Chika, Vivi sangat familiar dengan suaranya, "Chika, ini kamu?"
Cahaya berwujud manusia itu mengangguk lembut. Cahaya itu mendudukkan tubuhnya di hadapan Vivi.
"Kak Vivi adalah kakak terbaik buat Chika, kakak selalu berusaha jagain Chika. Walaupun Chika sering ngeyel, tapi kak Vivi gak akan ninggalin Chika gitu aja."
Air mata Vivi kembali menetes, ia tak sanggup berkata-kata.
"Chika sedih ngeliat kakak jahat seperti ini, ini bukan sosok Viona yang Chika kenal."