"Udahlah, mending aku tidur."
Vivi merebahkan tubuhnya di atas kasur dan menarik selimut hingga ke perutnya. Ia terdiam menatap langit-langit kamarnya, niat awal ia hendak menceritakan tentang pria seram itu pada Chika. Eh, malah ia mengetahui fakta bahwa Chika dekat dengan Wali Kelasnya. Dan sekarang mereka malah berantem.
"Entah mengapa kok perasaanku tidak enak ketika tau bahwa Chika dekat dengan Wali Kelasku, seperti ada sesuatu yang janggal. Aku jadi takut Chika kenapa-napa."
"Tampang Pak Hasan pun tidak begitu meyakinkan."
"Baiklah, mulai sekarang aku akan memata-matai mereka berdua." gumam Vivi.
***
Dikelas Vivi dan Chika tidak saling berbicara sepatah kata pun, teman sebangkunya sampai terheran-heran. Pasalnya mereka itu terkenal sering ribut dikelas, tapi sekarang malah saling diam.
"Vi, tumben diem-dieman sama Chika?" Tanya Amirah, teman sebangku Vivi.
Ia menghela napas, "Biasalah Mir, kita lagi berantem."
Ditengah perbincangan antara Amirah dan Vivi, tiba-tiba Pak Hasan masuk. Kebetulan sekali sekarang jam pelajaran beliau.
"Beri salam!" Ucap ketua kelas.