Hoegeng hanya memberi tatapan datar dan dingin. Ia sama sekali tidak tertarik dengan obrolan ini.Â
"Tidak, Terima kasih."
Ucapan Hoegeng tersebut membuatnya terkejut, mereka kira Hoegeng adalah polisi yang gila harta dan dapat di ajak bekerja sama.Â
"Tidak? Bapak menolaknya?"
"Tidak baik loh Pak menolak pemberian orang." Sambung lelaki yang terlihat sangat manipulatif.Â
Hoegeng tetap pada pendiriannya, ia tidak mau menerima pemberian dari mereka. Namun mereka tidak menyerah untuk membujuk Hoegeng.Â
"Apa anda yakin? Rumah ini sangat luas untuk keluarga anda, pasti anak anda akan senang jika berlari-lari di halamannya. Tak lupa, kami juga memberikan anda kendaraan berupa mobil yang bisa anda gunakan untuk bekerja. Menaiki mobil tidak akan membuat anda kehujanan ataupun kepanasan."
"Aku tidak akan menerima segala pemberian kalian." Ucap Hoegeng dingin.Â
Suasana diruangan ini menjadi sedikit panas, jawaban Hoegeng membuat beberapa orang disana merasa kesal.Â
"Hahaha, kau ini sangat bodoh Hoegeng. Menolak mentah-mentah pemberian kami."
Seketika orang tersebut mendapat tatapan tajam dari Hoegeng, "Aku akan lebih bodoh lagi jika menerima pemberian dari para cukong judi seperti kalian."