Suara lembut ini sangat familiar di telingaku. Aku pun menoleh ke samping.Â
"Raib?"
"Ali?" Ucapmu, mereka berdua tersenyum tipis.Â
Ali berjalan mendekatiku dengan cemas, "Apa kau terluka?"
Aku menggeleng samar, rasanya kepalaku cukup pusing.Â
"Maafkan aku Seli, entah mengapa kamu mendarat terlalu heboh. Sepertinya ada yang salah dari kursi yang kau duduki."
Aku melihat kesekeliling ruangan yang tampak kuni.Â
"Dimana ini?" Gumamku.Â
Sepertinya kami berada di rumah sakit, aku melihat beberapa orang berpakaian dokter dan perawat hilir mudik berjalan melewati kami dan juga bau obat yang sangat menyengat di hidungku. Bisa di pastikan kami memang benar berada di rumah sakit. Tapi, untuk apa kami datang ke sini?Â
Aku mengerutkan kening, " Kita ngapain di rumah sakit?"
Belum sempat pertanyaanmu di jawab oleh mereka, Tiba-tiba bahuku di tabrak oleh perawat yang sedang membawa pasien di kursi roda.Â