Mohon tunggu...
Ratu Prameswari
Ratu Prameswari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII

XII MIPA 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjelajahi Kisah Jenderal Hoegeng Iman Santoso di Masa Lalu

29 November 2021   22:23 Diperbarui: 29 November 2021   22:25 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengangguk, "Raib benar, untuk mencari tahu kebenarannya bagaimana jika kita kembali ke masa lalu untuk memastikanya?"

"Aku sih sangat setuju, rasa penasaran ini mulai mengganggu pikiranku. Bagaimana Raib? Kau mau ikut kami ke masa lalu atau masih keukeuh ingin pergi ke masa depan?" Tanya Ali. 

Melihat kedua sahabatnya memilih ke masa lalu, mau tak mau Raib memilih ikut. 

"Baiklah, aku akan ikut. Aku pun cukup penasaran dengan kebenaran kisah beliau."

Itulah perdebatan kecil kami kemarin, akhirnya kami bertiga memutuskan untuk pergi ke masa lalu. Setelah kami tiba diruangan tersebut, Ali menyuruh kami duduk di dua kursi aneh di belakangnya. Posisi ketiga kursi ini berbentuk segitiga dengan 1 kursi di depan dan 2 kursi di belakangnya. 

"Jangan lupa untuk memakai sabuk pengaman dan helm silvernya. Alat ini akan sedikit membuat tubuh kita terguncang. Dan satu lagi,"

Ali memberikan kami sebuah jam tangan berwarna hitam legam, " Jam ini fungsinya untuk memantau gelombang frekuensi jiwa kita yang harus tetap stabil, pastikan kalian tidak membuat grafik gelombang di jam tangan ini naik."

Ali berjalan kearah kursinya yang terletak di paling depan, ia menoleh ke arah kamu untuk memastikan semuanya aman, ia tidak boleh lalai, bisa-bisa kedua temannya akan terluka. 

Ali menatap ke arahku dan menghembuskan napas panjang, "Tidak sampai 5 menit yang lalu aku menyuruh kalian untuk memakai sabuk pengaman bukan? Seli! Kamu belum memasang sabuk pengamannya, cepat pakai! Aku tidak mau tiba-tiba ada manusia yang nyungsep di hadapanku."

"Hehehe, maaf Ali. Aku lupa."

Setelah semuanya siap, Ali mulai mengoperasikan gadget yang ada di hadapannya. Entahlah apa yang dia operasikan dalam gadgetnya yang jelas itu sangat banyak sekali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun