Tiba-tiba lift terbuka dan turunlah seorang lelaki dengan mengenakan seragam polisi. Ia berjalan mendekat ke arah kerumunan orang dengan sangat berwibawa. Wajahnya sangat tak asing bagiku. Sepertinya di lobby inilah peristiwa penting itu akan terjadi.Â
"Itu bukannya Pak Hoegeng yang Seli tunjukkan fotonya saat di rumahku kemarin?" Tanya Ali.Â
"Iya, itu Pak Hoegeng kan Seli? Tapi, sedang apa dia disini? Berlibur?"
Aku mengajak mereka untuk lebih dekat ke arah kerumunan itu.Â
Para orang-orang disana berdiri menyambut kedatangan beliau dengan wajah cerah. Namun hal itu berbanding terbalik dengan Pak Hoegeng, wajahnya terlihat tidak senang.Â
"Selamat Sore Pak, senang bertemu dengan anda dan selamat atas jabatan barunya sebagai Kepala Reskrim yang baru di kota ini." Ucap pria berjas hitam di depannya.Â
"Terima kasih, senang bertemu dengan anda juga."
Mereka mempersilahkan Pak Hoegeng duduk. Ada beberapa pelayan yang datang dan menyuguhkan minum serta kue-kue kering di atas meja. Namun tak di sentuh nya sama sekali.Â
"Ada apa kalian ingin bertemu denganku?" Tanya Pak Hoegeng langsung tanpa basa-basi.Â
Masih dengan wajah yang cerah, seorang pria itu menjawabnya. "Kami datang kesini untuk memberikan anda sebuah hadiah selamat datang. Kami sudah menyiapkan rumah dan juga kendaraan untuk Bapak dan keluarga."
"Benar Pak, kami kesini untuk menjemput langsung dan mengantar anda ke rumah yang besar dan indah untuk keluarga bapak tinggali."