Mataku terus mencari-cari keberadaan Dimas, aku sangat berharap untuk segera bertemu dengannya. Bendera merah putih telah terkibar, kini tiba saanya Pembina upacara menyampaikan amanat upacara sekaligus membuka masa orientasi sekolah bagi siswa dan siswi baru. Kini tiba saatnya pemasangan name teks yang di pasangkan secara simbolis. Perwakilan putra di wakili oleh seseorang yang katanya bernama Bambang Daviko Abi dan perwakilan putrid di wakili olehku. Sebelum upacara di mulai, salah satu anggota osis memintaku maju kedepan untuk di kalungi name teks secara simbolis
"wid, kamu sudah di panggil tuh cepetan maju,''
"iya Don, aku maju dulu yah,"
"oke sip good luck widya comel,"
Tidak lama kemudian aku maju menghampiri kepala sekolah. Aku dan Bambang di kalungi secara simbolis oleh kepala sekolah.setelah terpasang, semua murid baru serebtak memasangkan kalung nama masing-masing yang telah di beri nama sebelumnya oleh mereka sebagai identitas siswa dan siswi baru. Tepuk tangan meriah tidak luput mengiringi pembukaan masa orientasi kami. Penyematan di rasa sudah selesai, aku dan Bambang kembali ke tempat semula untuk berbaris secara rapih.
"wihhh beruntung kamu wid,"
"ahhh biasa aja don,"Upacar terus berlangsung namun, setelah penyematan tadi kepalaku terasa pusing, tanagnku terasa dingin dan penglihatanku mulai kabur. Mungkin ini semua karena aku yang tidak  sarapan dan maghku kumat. Sungguh aku mulai tidak bisa melihat apa-apa. Tiba-tiba ada yang menarik tanganku dari samping.
"ayuk ke UKS , janagn di paksain kalo gak kuat," ucapnya yang tidak kutahui dia siapa
"enggak kok kak aku baik-baik aja,"
"ehhh kalo gak jangan di paksain ntar pinsan ngerepotin orang,"
"aku baiik-baik aja,"