"oke boss,"
Kumatikan hp lalu bergegas pergi menuju parkiran untuk menemui Dimas namun, di tengah perjalanan menuju parkiran, aku di hentikan oleh rombongan Ninggrat dan teman teman nya. Ya di situ ada Ninggrat, Farisa, Tia dan juga mega.
"ehh anak culun lewat," ucap dini
"woy sini," ucap farisa dengan menarik tanganku
"lepasin, gue mau pulang,"
"eh gue peringatin ya, jangan lagi lu deket-deket sama calon pacar gue,"ucap dini
Calon pacar yang Ninggrat  maksud tidak lain dan tidak  bukan pasrti Dimas. Aku tidak menjawab ancaman yang di ucapkan Ninggrat, aku lebih baik diam karena aku tidak merasa bersalah di sini. Ketika aku berusaha untuk keluar dari kerumunan mereka berempat, Dimas dari kejauhan datang dan menarik tanganku.
"ehhhhhhhhhhh mau di bawa kemana si keong," cegah ningggrat
"ayo widya, dasar adek kelas tidak tau malu," ucap Dimas.
Kami pergi menuju parkiran dengam sedikit ketegangan yang di tinggalkan. Terlihat sorot mata mereka yang sangat membenciku yang semakin dekat dengan Dimas. Aku tidak mempermasalahkan itu karena itu merupakan sebuah risiko karenaa yang bersamamku ini adalah bintang sekolah.
"kamu tidak apa-apa wid,"