Dona tidak terima aku di prmalukan di depan teman baru yang belum kami kenal satui sama lainnya karena hari ini adalah hari pertama masuk kelas sebagai siswi baru. Aku memilih menarik Dona untuki mencari makanan apa saja untuk mengganjal perut karena aku tahu Dona pasti belunm sarapan kerana tidak ada orang tua perempuan yang menyiapkan ia sarapan. Ibunda Dona telah pulang ke pangkuan ilahi numun, itu tidak membuat dia berhenti bersemangt untuk bersekolah.
"uhh kesel deh denger ucapan Ninggrat tadi,"
"udahlah biarin aja."
"jangan diem aja wid, nanti dia ngelunjak,"
"ahhh orang gila kok di ladenin, udah sana buruan pezsen makan ke ibu kantin,"
Dona akhirnya memesan sepiring nasi goring lengkap dengan kerupuk di atasnya. Aku tidak memesan karena setiap pagi ibu menyiapkan sarapan untukku. Tiba-tiba pesan singkat via whatshaps masuk
"widya lagi dimana?'
'lagi di kantin, Kenapa Dim?,"
Ya tentu saja itu pesan singkat dari Dimas, chat terakhirku tidak dia balas, namun tiba-tiba dia datang menghampiriku dan Dona di kantin.
"ehh kk Dimas, ucap dona
"panggil aja Dimas ya!,"