"terimaklasih, kapan kamu sampai?,"
"iya, aku sampai jam Sembilan pagi tadi,"
"juara?,''
"alhamdililah juara,"
Mendengar Dimas juara, aku tidak bisa lagi menutupi kegembiraanku.
"wahhh serius dim,"
"iya serius,"
"wah makan-makan dong,"
"yasudah kita makan iwan galau yuk,"
"wahhh dengn senang hati,"
Itulah sifatku yang begitu antusias dan tidak bisa untu menahan kesal berlarut-larut. Kami akhirnya pergi menuju tempat makan kegemaran dimas sekaligus tempat kegemaranku. Dengan berpamitan kepada ibu yang sedang menyetrka, kami melaju dengan tidak mmebutuhkan waktu yang terlalu lama. Cukup lima belas menit aku danDimas telah tiba di tempat iwan galau.