Satu yang tidak aku suka ketika  makan di sini, yaitu ketika mengantri di antara puluhan orang yang ingin menikmati sedapnya rasa iwan galau beserta kuahnya yang khas rempah masyarakat Lampung. Namun kami duduk untuk menunggu pesanan datang. Tiba-tiba Dimas mengeluarkan setangkai mawar merah kesukaanku dari dalam tasnya.
"Widya Putri Affandi, mulai detik menit jam dan hari ini serta di saksikan puluhan pasang matang di tempat kegemaranku makan bersamamu, maukah kamu mejadi kekasiku sekaligus calon istriku kelak,"
Aku terdiam entah apa yang telah di ucapkan Dimas yang membuatperhatian banyak orang.
"jangan becanda Dim malu,"
"lihat kedua bola mataku apakah aku bercanda,"
Tiba tiba terdengar bebrapa orang berteriak
"trima,trima,trima,"
"trima aja mba,"
"iya mba trima,"
"klo gak mau buat saya mba,"
"trima, trima, trima,"