''lagian kamu melamun terus setelah ada yang nelpon,'' jawab bang anton santai. Mendengar ucapan bang Anton aku hanya membalikan muka ke samping kiri dengan sebuah senyuman.
''tu kan ahhh, udah jelas inimah adek abang yang cantik jelita sedang jatuh cinta,'' goda kembali bang Anton.
Bang Anton terus menggoda sepanjang jalan hingga rasanya aku tak mau mendengar ucapannya. Namu, dalam setiap godaan yang dia utarakan kepadaku terselip beberapa kalimat nasihat untukku, aku heran entah apa yang ada di pikiran dia sehingga berpikiran sangat jauh untukku.
"Boah cantik, sebagai seorang remaja kamu tentunya akan measakan jatuh cinta, namun sebagai seorang wanita kamu harus terlihat mahal di mata laki-laki'' ucapnya lembut yang membuatku tidak bisa mengedipkan mata.
"maksud Abang gimana?," tanyaku dengan nada bingung
"jika ada laki-laki yang mendekatimu jangan langsung kamu respon," jawabnya santai
"aku makin bingung," tanyaku kembali
"aahh ni bocah polos amat yahhh, intinya jual mahal dikit lah dek," jawabnya sedikit kesal.
Aku hanya terdiam mendengar perkataan bang Anton dan mencoba mencerna kata perkata yang bang Anton ucapkan kepadaku sehingga membuat kepalaku merasa pusing dan akhirnya aku tertidur  dengan bersandar di kursi mobil. Perjalan 3 jam yang cukup melelahkan akhirnya berakhir yang di tandai dengan suara bang Anton membangunkan tidurku.
"uyyy boahhhh, boahhhh , ahhh kebo ni anak," ucapnya kesal
"apasih bang ganggu terus," jawabku dengan mata tertutrup,''