Alkhirnya kami foto berdua dengan 3 kali jepretan, foto yang pertama bang Anton nampak diam, foto kedua dia mencubit pipiku, dan foto yang ketiga aku memeluknya.
Tiga foto telah tercetak, aku langsung mengambilnya dengan cepat dan menunjukkan hasilnya kepada bang Anton.
"tuhkan bang Adikmu ini cantik,"ucapku kepadanya
"yasusah iya iya, kamu simpan saja foto itu dan sampai rumah baru kamu gunting,"jawabnya
Setelah semua perlengkapan sekolah dan perlengkapan kuliah untuk bang Anton terpenuhi, akhirnya kami bergegas turun ke lantai dasar dengan menaiki tangga berjalan dan menuju mobil karna hari sudah sore. Sekitar pukul 02.00 wib kami pergi meninggalkkan pusat perbelanjaan dan segera menuju kabupaten Tanggamus tercinta.
"buruan boah masuk mobi," ucap bang Anton
"iya bang iya, sabar kenapa sihh ishhh,"jawabku kesal
Tiga menit kemudian mobil kami pergi meninggalkan parkiran mall, mobil melaju dengan cepat mengejar target agar cepat sampai  rumah tidak terlalau malam. Dalam perjalanan pulang, tidak banyak percakapan anatara aku dan bang Anton, dan aku memilih untuk tidur.
"kenapa minan diam saja?," Tanya bang Anton
Aku tidak mendengar perkataan bang Anton dan memilih untuk tidur, dan Minan adalah nama panggilan yang berarti bibi untuk masyarakat lampung.
"yahhhh dia tidur," ucap kembali bang Anton