"sejak kecil Dimas memang anak yang cerdas namun setelah perceraian kedua orang tuanya, dia semakin cerdas dan menjadi,"
"lalu bagaimana dengan Laras?,"
"setahuku, setelah dia bertemu denganmu, dia sudah mulai bisa melupakan laras,"
"mengapa begitu?,''
"kamu adalah satu-satunya wanita yang memiliki kemiripan dengan laras,"
"jadi Dimas suka kepadaku karena aku mirip dengan Laras saja kk?,''
"munggkin itu salah satunya, tapi aku yakin Dimas adalahanak yang baik nan cerdas jadi dia tidak mungkin mempermainnkan hati wanita dan diapun  begitu menyayangi mamahnya,"
"baik terima kasibh aytas infonya kk,"
"yasudah kk pulang duluan widya,"
"baik kk hati-hati"
"oke,"
Tidak lama kemudian akupun pulang dengan beribu pertanyaan seputar Dimas. entah apa yang ada di pikiran Diimas tentangku. Apakah dia mencintaiku hanya karena wajahku yang mirip dengan Laras dan apakah hanya kasihan denganku ah aku tidak kunjung berhenti memikirkan itu.