"kemana,?''
"udah ikut aja,"
"tapi gimana Dona nya?,"
"enggak apa2 wid, nanti aku makan di sini aja,"
Dengan rasa tidak enak hati kepada Dona dan rasa tidak percaya dan senang bertemu dan di ajak Dimas ntah kemana akhirnya aku pergi mengikutinya. Semua siswi-siswi yang ada di kantin tidak percaya melihat aku berjalan di samping Dimas
"kita mau kemana ya Dim?,"
"makan," jawabnya singkat
"makan apa,?"
"hati,"
Dimas memang tipe cowo yang susah di tebak, lebih sering terlihat pendiam dan susah untuk berkata-kata. Dari kantin kami berdua menuju parkiran. Tanpa pikir panjang Dimas mengajakku untuk menaiki motor besarnya yang berwarna biru kesukaanku. Kami melaju dengan kecepatan sedang dan aku lebih memilih untuk diam.
"jangan diam saja dong wid, aku gak gigit kok," candanya