"bukannya berterima kasih kamu sudah di tolong nya,"
"tapi sikap  dia beda banget sama yang biasa aku kenal di Sosmed,"
"ahhh gak ngerti deh wid, nanti kita cari tahu lagi kenapa dia begitu,"
Hari semakin siang, tepat pukul 12,00 siang acara orientasi hari pertama selesai. Kami di beri selembar angket untuk memilih jurusan apa yang harus kami pilih. Di dalam angket tersebut terdapat tiga jurusan yang hanya bisa kami pilih hanya satu jurusan yang kami inginkan masing-masing. Aku langsung memasukkannya ke dalam tas dan bergegas untuk segera pulang.
"Wid, pulang bareng yukk," ajak dona
"gak deh don, aku di jemput bang anton,"
"yaudah kalau begitu aku duluan yah,"
"oke byeee don hati-hati yaa!"
"siiipppp deh Wid,"
Beberapa menit kemudian, kerumunan orang di dalam aula ini seketika kosong. Satu persatu orang meninggalkan ruangan. Tinggal lah aku dan beberapa anggota osis di dalam ruangan. Sebelum aku berjalan menuju gerbang sekolah, aku mencoba menelpon bang anton terlebih dahulu namun sial, ternyata hanphone ku mati. Kuputuskan untuk menunggu bang Anton di gerbang sekolah.
"hay Widya Putri Affandi," ucap seorang pemuda dari ketiga pemuda yang kutemui di gerbang