Aku mencintaimu tanpa sambat, seperti halnya kopi yang tak pernah berdebat. Perihal ia dinikmati dalam dingin atau hangat. (Kopi) tapi setiap teman-teman ajak ngopi aku selalu memesan susu hangat atau es susu hehe
Jika gagal menjadi yang terbaik dimata orang yang kau cintai, cukup jadi yang terbaik dimata Sang Maha Cinta saja itu sudah lebih dari cukup. (Cukup)
Semua orang pasti pernah jatuh, tapi semua orang belum tentu pernah bangkit. Tentang aku yang mampu bangkit dari jatuh ku, hal itu laksana sebuah sujud. Terjatuh bukan karena hina dan lemah, tetapi terjatuh karena mengerti Tuhan akan memberi yang jauh lenih baik lagi. (Mengerti)
Titip salam untuk semua yang meninggalkanmu. Bilang pada mereka, terima kasih telah pergi dan melepaskanmu. Cara mereka pergi dan meninggalkanmu itu, ternyata menjadi awal bagiku berhenti dari segala pencarian dan pelarian panjangku. (Arigato)
Aku tidak memintamu bertahan, tapi aku memintamu “berTuhan” sebab, apalah artinya kamu datang padaku jika Tuhanmu sendiri kamu tinggalkan. (BerTuhan)
Jatuh cinta tidak pernah salah memilih hati untuk dicintai, jatuh cinta hanya terkadang salah memilih waktu untuk jatuh (Waktu)
Dan jika aku punya kesempatan untuk berbicara sekali saja. Aku hanya akan mengatakan “terima kasih” karena telah menyelamatkanku dari harapan untuk dicintai, dan telah memberiku sedikit pengalaman untuk dimiliki. (Kembali)
Bagiku, kau itu yang ku raih namun tak bisa ku genggam. Yang kutemukan namun tak pernah aku dapatkan, yang ku yakini bahagia namun tak mampu berjalan bersama. Yang sama-sama jatuh cinta, namun yang sama-sama tak bisa berbuat apa-apa. Yang saling berdoa namun tak sanggup untuk meminta. (Bagiku)
Dibelakang semua nasehat rindu yang mereka tanyakan kepadaku. Ada aku, yang tak pernah sedikitpun berhasil menasehati agar aku bisa berhenti “merindukanmu” (Nasehatku) dulu
Bahuku yang menopangmu ketika kamu terjatuh, tapi tangan dia yang kamu genggam ketika kamu mampu berdiri (Sudahlah)
Siapapun yang mencintaimu dengan benar pasti akan mengenal hatimu dengan baik, seolah hati itu miliknya sendiri (Hatimu) Naluri sebuah keikhlasan cinta