Mohon tunggu...
SofialWidad
SofialWidad Mohon Tunggu... Penulis - Latahzan innalloha ma'ana

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin Instagram : _sofialwidad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Titik Rata-Rata

29 Maret 2021   12:13 Diperbarui: 30 Maret 2021   08:38 2102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tidak Terlalu Sibuk Mengurusi Urusan Orang Lain

Seseorang yang sibuk mengurusi urusan orang lain bagaikan benalu pada sebatang pohon. Orang seperti itu tidak akan membuat kita merasa tentram. Dalam hal ini, urusan yang dimaksud tentu saja hal-hal yang bersifat negatif, seperti bergunjing, mencari-cari kesalahan orang lain, menyebarkan aib, dan mengomentari gerak-gerik mereka. Sikap tersebut memicu kehadiran energy negatif dalam diri kita.

Bagaimana tidak? Orang yang sibuk mengurusi urusan orang lain akan selalu memata-matai atau bahkan ikut campur dalam suatu masalah. Bila orang lain mendapat kebahagiaan, maka ia akan sentiment dengan kebahagiaan itu. Ketika orang lain mendapat kesedihan, ia akan merasa senang dan menyalahkan orang tersebut. Ia akan selalu menanyakan pendapat orang lain atas masalah dan keadaan yang dihadapinya dan tak akan pernah puas atas pendapat itu. Terlebih, ia tidak pernah merasa bersyukur atas keadaan dirinya sendiri.

Jadi, berhentilah menjadi orang yang sibuk mengurusi orang lain. Sebab, sikap tersebut tidak bermanfaat dan justru merugikan diri sendiri. Seseorang yang selalu mengurusi urusan orang lain tidak akan pernah tentram dan tenang dalam hidupnya.

 Menyibukkan Diri dengan Kegiatan Positif

 Menyibukkan diri dengan kegiatan positif akan membantu kita untuk berpikir positif. Kita akan menjadi orang yang lebih inovatif, orientatif, dan kreatif. Hal itu disebabkan karena orang yang selalu melaksanakan hal-hal positif akan selalu berpikir jernih. Ia mampu menyusun langkah-langkah strategis untuk masa depan. Ketika dihadapkan oleh suatu masalah, ia tak hanya memusatkan perhatian pada masalah yang dihadapi, tetapi juga pada solusi dari masalah tersebut. Kegiatan positif yang dilakukannya menghasilkan nilai-nilai positif dalam dirinya.

  Ketika suatu permasalahan dipikirkan dan dirasapi melalui emosi, terlebih bila masalah itu adalah masalah orang lain yang sangat sepele dan tidak penting bagi kita, maka sesungguhnya kita telah melakukan hal yang sia-sia dan merugikan diri. Hal itu hanya mempercepat tumbuhnya pikiran negatif dalam diri kita.

 Berlomba-lombalah dalam kebaikan dan perbanyaklah amal! Bentuklah kualitas diri kita dengan sebaik-baiknya! Lahir dan batin yang positif akan mempermudah kita menyelesaikan masalah hidup. Apa pun jenis persoalannya, dengan cara pandang yang positif, kita akan merasa tidak sendiri, gelisah, maupun mengeluh.

 Membangun Kekuatan Spiritual

 Kekuatan spiritual merupakan hal penting yang harus kita miliki. Itulah sebabnya, setiap orang harus membangun kekuatan spiritual. Kepercayaan kepada Allah Swt. Akan memberi cahaya pada lahir maupun batin seseorang. Keyakinan akan adanya Allah Swt. Adalah kunci kedamaian hati, ketenangan pikiran, dan kebagusan akhlak.

 Karenaitulah, kita harus membangun spiritualitas diri. Jangan pernah mengabaikan hal ini, sebab spiritualitas merupakan hal yang paling inti dalam diri kita. Saat yang inti tidak terjaga kekokohannya, maka hal itu akan mempengaruhi tingkah laku kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun