Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gadis Barista (Bagian 6 - 8)

30 Desember 2023   06:53 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:44 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Makasih Mama cantik.." aku tersenyum sangat lebar hingga menyipitkan mataku, tanda aku sangat puas dan senang pada ayam garang asem buatannya. Mama masih belum menghabiskan makanannya, aku bangkit dari kursi makanku menuju ke dapur dengan membopong piring kotorku. Aku pun langsung mencuci piring itu sampai terlihat licin dan kinclong.

Aku membuka kulkas dan mengambil sekotak besar susu cair yang terletak di bagian pintu dalam kulkas. Aku menuangkannya ke dalam satu gelas berukuran tiga ratus mili. Setelah kotak susu tadi ku kembalikan ke dalam kulkas, aku pun berlalu menuju kamarku dengan segelas susu putih dingin di tanganku. Ketika aku hendak belok ke kamarku, terdengar suara pintu dibuka dari luar.

"Papa..!" aku menyapanya dengan riang, mengurungkan niatku belok ke kamar. Ku hampiri papa di dekat pintu. Ku pindahkan gelas susu dari tangan kanan ke tangan kiriku, lalu meraih tangan papa agar aku bisa mencium tangannya.

"Belum tidur Mel?"

"Baru habis makan pa, ini mau ke kamar. Papa pake jas hujan?"

"Iya, lumayan hujannya dari kantor sampe sini ngga berhenti-berhenti."

Papa berjalan lurus ke dalam menuju ruang televisi, sekilas ku lihat beliau meletakkan tas kerjanya di meja depan televisi dan meninggalkannya menuju kamar mandi. Aku pun langsung masuk ke dalam kamar.

Hari ini aku kebagian shift pagi lagi. Huh.. Kalau bukan karena aku anak rajin, siapa yang tidak malas bangun subuh-subuh begini untuk mulai beraktivitas, sedang cuaca diluar sangat mendukung sekali untuk tetap berada di ranjang, memeluk guling dan berselimut tebal. Aku bangunkan semangat dalam diriku untuk bergerak sekarang juga, menolak rasa ingin berleyeh-leyeh di kasur.

Aku menuju dapur menyiapkan sendiri minuman hangat serta sarapanku. Aku juga menggoreng beberapa buah nugget ayam yang tersedia di freezer. Bukan untuk sarapan, tapi untuk bekal makan siangku nanti. Semenjak aku membawa bekal, aku minta tolong dibelikan lauk siap goreng oleh Mama. Agar Mama tidak perlu repot-repot memasak ketika aku harus berangkat pagi-pagi seperti ini.

Untuk bekal, aku memang nyaris tidak pernah membawa sayuran. Cukup nasi dan satu atau dua macam lauk dilengkapi dengan saus sachet. Kalau aku kebagian shift siang, aku bisa membawa bekal sesuai dengan apa yang dimasak oleh Mama, biasanya Mama mulai memasak sepulang dari tukang sayur, sekitar pukul enam atau tujuh pagi.

Aku telah selesai menggoreng nugget ayam ku, aku meniriskannya dulu, dan baru bisa dimasukkan ke dalam kotak makan beserta nasi setelah hawa panasnya hilang. Hmm.. Seperti biasanya, aku cukup sarapan setangkup roti tawar hari ini bersama seduhan teh manis hangat yang sangat harum. Aku melanjutkan kegiatanku untuk menyiapkan diri berangkat ke kedai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun