"Wih, pinter ya kamu. Benar juga itu. Hmm.. Ya sudah lah, yang lebih tahu Henry kan kamu, dibanding Mama."
"Eh ya ampun, aku tuh mau mandi Ma.." aku pun bangkit dari posisi dudukku di samping Mama, di atas karpet dan bergegas menuju kamarku.
Aku sangat jarang menggunakan kamar mandi bersama di dekat dapur, rasanya lebih praktis menggunakan kamar mandiku sendiri di kamar. Keran air yang sedang ku nyalakan, harus ku matikan sejenak untuk memastikan apakah di luar sudah turun hujan lagi. Benar saja, hanya terdengar suara derasnya hujan ketika keran air ku matikan sementara. Mungkin saat ini Henry sedang berteduh untuk mengenakan mantel hujannya. Ah.. Apa-apaan aku ini. Seharusnya aku tidak terlalu sering memikirkan dia sebelum aku menjadi gila sungguhan.
"Mel.. Sudah belum mandinya? Makan yuk.." Mama mengetuk pintu kamarku.
Aku langsung membukakan pintunya, masih dengan handuk berwarna biru yang membungkus kepalaku. Namun aku telah mengenakan daster cantik berwarna pink dengan gambar kaktus-kaktus kecil yang memenuhi seluruh bagian daster ini. "Makan? Waw.." aku menutup kembali pintu kamarku seraya membuntuti di belakang Mama.
"Tuh kesukaan kamu, ayam garang asem."
"Wih.. Mama ngga bilang-bilang dari tadi."
"Sudah, duduk! Makan yang banyak."
Kami hanya berdua menikmati makan malam kami. Papa belum sampai di rumah. Pasti beliau sangat pelan dan hati-hati melajukan motornya. Apalagi sekarang hujan terdengar masih cukup deras.
Makan malam ini begitu nikmat. Mama sangat pandai memasak, bahan masakan sesederhana apapun dapat disulap oleh kepiawaian tangannya hingga menjadi luar biasa rasanya. Meskipun sejak lulus kuliah beliau sibuk menjadi wanita karier, namun semenjak memutuskan untuk terjun menjadi Ibu rumah tangga sepenuhnya, beliau mulai rajin membaca buku-buku resep dan belajar giat dengan mempraktekkannya sendiri di dapur.
Sehingga, kini beliau sangat dipercaya dalam urusan masak-memasak. Terutama oleh keluarga besar kami. Jika diadakan acara kumpul keluarga besar atau arisan, ulang tahun dan semacamnya, sudah pasti tenaga Mama termasuk yang paling diandalkan untuk terjun di dapur menghandle konsumsinya.