Aku hampiri suara Mama yang terdengar sayup-sayup seperti sedang mengobrol di teras. Aku semakin mendekat ke luar pintu dan akhirnya aku dapat melihat dengan jelas, sedang mengobrol dengan siapa Mama di teras.
"Hai Mel !"
"Hai.." Aku menjawab datar sapaan lelaki itu dengan nada yang masih sedikit terkejut serta kebingungan.
"Mama tinggal ke dalem ya." seraya Mama beranjak meninggalkan kami berdua di teras.
"Ayo duduk.." ku persilahkan Henry duduk dikursi bundar yang biasanya.
Aku pun ikut mengambil posisi duduk pada kursi bundar yang satunya lagi. Aku menoleh padanya dan tersenyum, "Dari mana?"
"Habis ketemu rekanan bos, kantornya ngga jauh dari jalan raya depan sana."
"Oh, mampir kesini karena dekat ya? Sekalian?"
"Ya, ngga juga sih. Pingin kesini aja, sudah lama ngga kesini."
"Hmm.. Ya, kenapa ngga kesini dari kemarin-kemarin? Kan aku ngga larang kamu main kesini. Kamu juga sudah ngga pernah mampir ke kedai lagi."
Henry tidak menjawab dengan ucapan apapun, dia hanya tertawa kecil seraya menunduk. Kami terdiam bersama beberapa saat.