Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gadis Barista (Bagian 6 - 8)

30 Desember 2023   06:53 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:44 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Mba Lidya adalah wanita yang sangat baik dan rendah hati. Namun hanya karena kesalahannya di masa silam, Henry jadi enggan berurusan dengannya lagi. Padahal sudah jelas, setiap orang sebaik apapun orang itu, dia tetap tidak pernah luput dari kesalahan dan juga dosa. Aku jadi merasa Henry lah yang begitu berlebihan. Harusnya Henry tahu, di dunia ini tidak ada kesalahan yang tidak bisa dimaafkan.

"Mba, ini silahkan.." seraya tersenyum aku menyodorkan mug tinggi berisi pesanan Mba Lidya kepadanya.

"Oh.. Iya, makasih ya.." dia tersenyum meraih mug itu serta langsung menyeruputnya perlahan sedikit demi sedikit.

"Hmm.. Seger Mel.. Kok rambut kamu dipotong sih?"

"Sudah kepanjangan Mba, repot ngurusnya."

"Hmm.. Gitu.." Mba Lidya mengangguk-angguk dan memindahkan pandangan matanya dari diriku ke arah meja tamu yang terhampar luas di depan meja barista. Sambil meminum es kopi lattenya dengan santai, dia membuka ponselnya. Tampaknya dia sedang iseng membaca-baca artikel dari internet.

Aku mengisi waktuku yang sedang luang dengan membersihkan, mengelapi sekitar area kerjaku menggunakan kain lap. Toples-toples kaca dan semua botol yang terjangkau oleh mataku, satu per satu juga ku bersihkan bagian luarnya. Dari lirikan mataku, Mba Lidya sedang menenggak kopi terakhirnya. Pasti tidak lama lagi dia akan beranjak pergi dari hadapanku.

Ya, benar saja. Perlahan dia turun dari kursi kayu yang cukup tinggi itu. Tumben sekali, dia tidak mengucapkan apapun lagi. Matanya masih fokus menatap ke layar ponselnya ketika dia turun dari kursi dan kemudian berlalu pergi begitu saja. Rena bertanya padaku dari posisinya di meja kasir yang tidak terlalu jauh dari tempatku berdiri sekarang,

"Mana Mel? Mba Lidya. Sudah pergi?"

"Iya, dari tadi."

"Lho, tumben ngilang gitu aja."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun