Mohon tunggu...
Mar wan
Mar wan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Hoby Nulis dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Kalosara Warisan Adat, Seni dan Budaya Merajut Peradaban Sejarah Lokal Tolaki Konawe, Sulawesi Tenggara

27 Juli 2022   21:49 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:23 1853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 

  • Penyambutan Tamu Agung adalah
  • Tamu di tingkat Propinsi dan Kabupaten oleh PUUTOBU kabupaten yang dipilih dari jajaran PUUTOBU kecamatan yang berbobot
  • Tamu Kecamatan oleh PUUTOBU kecamatan yang bersangkutan
  • Tamu tingkat Desa/Kelurahan oleh TOONOMOTUODesa/Kelurahan yang bersangkutan

ACARA ADAT YANG BELUM PERLU DIHADIRKAN KEPALA DESA/LURAH DAN TOONOMOTUO

  • Saat Monduutudu (melamar), Saat Merembinggare, Saat Mowoka biri

ACARAADAT YANG HARUS DIHADIRI KEPALA DESA/ LURAH DAN TOONOMOTUO

  • Saat MONDONGO NIWULE (meminang),mesambepedan Modandi
  • Saat MESOKEI s/d MEKOPU
  • Saat MELANGGAHAKO s/d MFKOPU
  • Saat MOWINDAHAKO

SASARAN ADAT KALOSARA

  • Pertama kepada kepala Desa/Lurah sebagai SARA WONUA POMBESANGGARIdalam hal keberadaan Pejabat diatasnya, sasaran dapat diarahkan kepada mereka, jika kepala Desa/Lurah mendelegasikannya
  • Kedua kepada TOONOMOTUO sebagai SARA WONUA POMBERAHI. Dalam hal keberadaan PUUTOBU, sasaran dapat dialihkan kepadanya, jika Toonomutuo mendelegasikannya
  • Ketiga kepada PABITARA sebagai SARAPOMBEPENDEE
  • Keempa dan seterusnya sampai pada PONDOTOKINO OSARA selalu diarahkan kepada pabitara

PEMANGKU ADAT

  • Di Tingkat Kecamatan adalah PUUTOBU denganlevel setingkat Camat
  • Di Tingkat Desa/Kelurahan adalah TOONOMOTUO yang mempunyai level setingkat Kepala Desa /Lurah

PERAN PEMANGKU ADAT :

  • PUUTOBU berperan memberi petunjuk kepada TOONOMOTUO di jajarannya tentang pembenaran/pelurusan pelaksanaan HukumAdat yang terbukti'sudah keluar dari ketentuan yangseharusnya
  • TOONOMOTUO berperan mengendalikan Pelaku Adat agar pelaksanaannya tetap mengikuti ketentuan yang seharusnya, baik tatacara maupun nilai materialnya

TATA CARA PELAKSANAAN SUGUHAN ADAT :

  • Sara Wonua Pombesanggari kepada Kepala Desa/Lurah adalah :
  • Perangkat Adat diangkat 3 kali berturut-turut, setinggi di atas kening Tolea, kemudian diletakkan dan tangan Tolea dilepas dari Pegangan
  • Pada angkatan ke 4 kali setinggi yang sama dengan angkatan terdahulu, perangkat Adat langsung diletakkan dihadapan Kepala Desa/Lurah, dengan simpul kalosara menghadap kepada pihak penerima
  • Kedua tangan Tolea tetap memegang kedua huk wadah Kalosara di dekatnya
  • Kepala Desa/Lurah menyambut Adat Kalosara sebagai tanda penerimaan dengan cara menyentuhkan ujung jari tangan kanan di atas simpul Kalosara
  • Setelah Kepala Desa/Lurah melepaskan sentuhannya, barulah Tolea melepaskan pegangannya. Tolea lalu mundur sedikit 1 kali dalammerubah posisi duduknya dari METEMBA (borsila) menjadi MELEPA
  • Selanjutnya Tolea mengucapkan kata-katanya
  • Setelah Kepala Desa/Lurah mengucapkan kata-kata sambutannya, Tolea lalu membungkukkan badannya sebagai isyarat berpamit untukmenarik perangkat adat Kalosara.
  • Kalosara dipegang oleh Tolea pada kedua huk didekatnya dan menarik mundur, pada posisi simpul Kalosara tetap menghadap ke arah Kepala Desa/Lurah
  • Sara Wonua Pomberahi kepada Toonomotuo, etika dan tatakramanya sama seperti arahan kepada kepala Desa/Lurah
  • Sara pombepende kepada Pabitara
  • Simpul kalosara sudah menghadap kepadanya
  • Perangkat Adat diangkat hanya 1 kali setinggi di atas dada Tolea dan langsung diletakkan dihadapan Pabitara sebagai pihak penerima
  • Sebagai tanda penerimaan, Pabitara memegang wadah, Adat Kalosara bahagian bawah di kedua huknya yang dekat padanya, sementara kedua tangan Tolea masih tetap pada pegangannya
  • Setelah Pabitara melepaskan pegangannya, barulah Tolea melepaskan pegangannya
  • Pabitara mengutarakan maksud suguhan adat tersebut
  • Sesudah Pabitara memberi jawaban, Perangkat Adat Kalosara disorong ke arah, Tolea dengan cara Pabitara memutar 1 kali setengah Lingkaran, dari arah kiri ke arah kanan hingga simpul Kalosara kembali menghadap pada Tolea
  • Tolea menyambut perangkat Adat Kalosara dengan cara melanjutkan putaran setengah lingkaran dari arah kiri ke arah kanan hingga simpul Kalosara menghadap pada Pabitara
  • Suguhan selanjutnya adalah LAWASARA dan tidak lagi diangkat oleh Tolea seperti pada suguhan. Pertama tapi langsung saja disorong kearah Pabitara.Demikian pula cara pengembalian pertama
  • Tukar Menukar puan siri pinang :
  • Tukar menukar puan siri pinang hanya dilakukan pada acara; Mondongo Niwuledan Mowindahako
  • Setelah Sara Pombependee dan Tolea disambut oleh pabitara, maka resmilah Tolea dan Rombongannya diterima sebagai Tamu kehormatan tuan rumah.
  • Etika sebagaiTuan Rumah yang baik adalah memberi suguhan sekapur siri seluas pinang kepada tetamunya   
  • Oleh karenanya maka suguhan dimulai oleh panyuguh pabitara
  • Setelah Suguhan disambut oleh penyuguh Tolea, maka penyuguh Tolea lalu membalas mengajukan suguhannya yang disambut oleh penyuguh Pabitara
  • Kedua puan siri pinang lalu diletakkan di tengah kedua penyuguh secara berdampingan tetapi tidak bersentuhan
  • Selama proses tukar menukar puan, tidak boleh saling bersentuhan, karena hal itu menjadi alamat yang kurang baik bagi pasangan yang baru yaitu mereka akan selalu cek-cok
  • Penyampaian Berita Perkabungan adalah :
  • Menggunakan perangkat Adat Kalosara dengan kalosara sesuai ukuran peruntukannya
  • Sebagai tanda berkabung, di tengah lingkaran kalosara diletakkan ULAULA yaltu; secarik kainputih bersih yang dipilih lalu diikat berbentuk orang-orangandan kedua ujungnya dibakar supaya nampak hitam berarang
  •  Penyampaian undangan pesta MOMBOKO LAPASI OMATE :
  • Menggunakan perangkat Adat Kalosara dengan Kalosara sesuai ukuran Peruntukannya
  • Sebagai tanda pesta Pombokolapasia Omate, di tengah lingkaran Kalosara diletakkan ULAULA, tetapi Mak dibakar kedua ujungnya
  • DALAMACARAADAT MEKINDOROA adalah :
  • Menggunakan perangkat Adat Kalosara sesuai ukuran peruntukannya
  • Di tengah lingkaran Kaloara, diletakkan kalombekindoroa berukuran jari kelingking
  • KATA-KATA KEPALA DESA/LURAH, TOONOMOTUO DAN PABITARA
  • Kepala Desa/Lurah antara lain :
  • Sumosakaikumio eroi pombesanggarimiu Tolea; Keno onggoto laa tehodoano osara;
  • Maa ieikaa hae akilaando mereurehuitadea;
  • batuano laaito papaialo. Anggario;
  • Keno laambo nggoonggoo mereuhu saranggo
  • inoolu;
  • Maa inonggoki mombependeeketio ine Toonomotuo 
  • Toonomotuo antara lain : miu 
  • Tumotahaikomiu sara pomberahi Tolea;
  • longgoto mombolako osara hendehendelaa 
  • pinendeporombuakondo;
  • Nolaando papalalo ari keihiro kapala Desa/Lurah­;
  • Ronga nggoonggoo owaano mereurehu
  • Sara mbuoto nggo tinebaraako; Maa ionggoto mokolakoi.
  • Anggario keno laambo anamotuo toonomeohai ari ine mbulaika nggo tineoluolungako; Maa ionggoki mombependeeketio ine Pabitara 
  • Pabitara antara lain :
  • Tumotahaikomiu pombependeemiu Tolea;Butu ine mburaha/mbulaika;
  • No ionggoto mokolakoi osara; Keku mokiikii rongga mokondokondo; ihana imoeri rongga ibunggunggu; Hendehendeno rongga hulahulano;
  • kuuito epumbu nokoa teporombu;
  • Anamotuo toonomeohai; Ari ine ama ari ine Ina; Keihiro konduuma mburaha/mbulaika;
  • Laalaa meramba nokiito; Moomondae nopodeaito; longgoto mokolakoi osara/peowai;
  • Metewatu tenggano pasipole.

BUSANA PELAKU ADAT

  • Kain polos berwarna; Hitam atau Biru
  • Buludru warna; Hitam atau Biru
  • Baju berkerah pendek
  • Baju berlengan panjang
  • pakai sarung
  • penutup kepala; Dester atau Kopiah

ISI ADAT

  • Sara Wonua Pombesanggari kepada
  • Kepala Desa/Lurah                                                   : Rp. 10.000,-
  • Sara Wonua Pomberahi kepadaToonomotuo           : Rp. 10.000,-
  • Sara Pombendee kepada pabitara                             : Rp. 10.000,-
  • Lawasara                                                                   : Rp.   5.000,-
  • Pondotokino Osara                                                   : Rp. 10.000,-
  • Pehue (dari pihak laki-laki calon mempelai) untuk :
  • Tolea                                                               : Rp. 10.000,-
  • Pabitara                                                           : Rp. 10.000,-

URUSAN PERKAWINAN MUSYAWARAH MUFAKATMONDUUTUDU (melamar) yaitu :

Pondibano Osara                                                         : Rp. 10.000,-

  • Ponduutudu 1 mata (1 lembar sarung) 
  • Bite nggukale inea mborakepi :
  • 40 Biji pinang muda berkelopak
  • 40 Lembar daun sirih yang sejajar tulang daunnya
  • 4 Leta tembakau Hitam
  • 4 Biji Gambir
  • dibungkus di pelepah pinang 
  • diikat 1 jalur pada bahagian tengah 
  • bungkusan dengan ikatan PINLOLONGU OLALA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun