Nilai-nilai persatuan memberi dampak positif dalam menghubungkan berbagai etnis yang telah lama berkembang dalam di Sulawesi Tenggara, perbedaan adat istiadat, kesukuan tak pernah menjadi bahan perbincangan untuk dinukilkan sebagai suku mayoritas dan menganggap suku minoritas adalah suku yang tak boleh mendiami kampung suku Tolaki.
Kebersamaan hidup dan gotong-royong semua suku tetap diterapkan untuk saling meringankan beban kehidupan antar tetangga.
A. Mepokosoa Meturu-turu (Bersatu/Gotong Royong)
Adat Tolaki sejak zaman 5000 tahun yang lalu telah diwarnai dengan perilaku gotong royong dalam bidang kerjasama antar suku pada daerah lain misalnya antar Tolaki dan Suku Muna,Â
Buton pada saat itu raja Haluoleo sebagai raja Konawe telah menjalin hubungan silaturahmi antar daerah tersebut kemampuan memimpin rakyat dalam urusan pemerintahan, urusan memegang teguh kedaulatan wilayah menampakan prestasi yang positif misalnya nilai juang patriotism kebangsaan dan telah nampak di zaman itu, perilaku budaya adat sebagai media pemersatu semua suku.
Gotong royong di dalam suku Tolaki telah dibangun sejak lama dan sampai saat ini masih tetap di lakukan oleh suku Tolaki misalnya membangun rumah, menanam padi ladang, padi sawah dan gotong royong membangun desa, pesta perkawinan serta hajat hidup orang banyak.
Penguatan seni budaya Malulo (Tari melingkar) merupakan budaya yang telah menjadi ajang sehingga nilai persatuan di dalam suku Tolaki secara umum nilai kebangsaan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat telah mengakar pada sistem nilai peradaban kuno dan zaman digitalisasi masih berkembang di tengah masyarakat suku Tolaki dan menyatu dengan suku dari daerah lain.
Sistem perekatan struktur sosiologis dan sistem peradaban pendidikan maju pada orang-orang tertentu tidak menjadi pemisah atau sumber konflik misalnya kerusuhan antar suku.
B. Warisan Budaya Dan Peradaban Tolaki
Warisan budaya adalah peninggalan leluhur di zamannya yang menyangkut masalah situs sejarah kuno, adat istiadat pada suku tersebut sebagai alat penghubung antar generasi dari waktu ke waktu untuk dijadikan sumber pendidikan sejarah, teladan para tokohnya, sumber hukum masyarakat dalam setiap perkara-perkara hukum yang sedang terjadi, dialami oleh individu dalam suku Tolaki.
Budaya tersebut memiliki ciri khas dengan ragam kebiasaannya yang telah lama berkembang dan akan terus dikembangkan oleh generasi yang ada pada zaman itu,Â
