Pada kesimpulannya peradaban asal mula Suku Tolaki dilalui dengan penelitian panjang oleh pakar antrolopologi (Basaula,Rauf Tarimana) dan melibatkan ahli dari dalam negeri dan luar negeri.adat istiadat suku Tolaki telah ada sejak 5000 tahun sebelum masehi.
perlu kita pahami bahwa suku Tolaki juga memiliki hubungan dengan suku lain di Sulawesi Tenggara antara lain, Suku Muna, Suku Buton dan suku Bugis dari segi hubungan sistim pemerintahan yang selalu terpelihara dengan baik
Dalam pengertian sejak lama hubungan etnis suku-suku yang mendiami wilayah seluruh kabupaten kota saling menjaga kebersamaan dan menghargai setiap adat yang diterapkan oleh etnis dalam hajat perkawinan secara adat semua etnis yang ada di Sulawesi Tenggara tetap dapat melaksanakan adatnya sesuai kebiasaan yang berkembang di daerah asalnya tanpa ada unsur menghalangi adat peninggalan nenek moyang setiap suku di Indonesia.
Suku Tolaki juga berasal dari danau Matana danau Towuti, arus perpindahan penduduk dari Riukiyu Jepang dengan ciri khas warna kulit, mata dan rambut diteliti oleh Alb,C.Kruyt tahun 1920 dan Prof.Dr.H Abdul Rauf Tarimana pakar sosiologi antropologi dalam Buku monografi Sulawesi Tenggara (1982:30), sehingga disimpulkan ras suku Tolaki berasal dari Asia Timur secara nenek moyang suku Tolaki. Â Â Â Â
B. Sejarah Kalosara
Masyarakat Konawe saat ini telah terbagi menjadi empat wilayah kabupaten yakni, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan, keempat wilayah ini menerapakan adat simbolik KaloSara sebagai media penyampaian maksud tujuan hajat yang disampaikan sehingga KaloSara telah dilakukan sejak Raja Wekoila tahun 1150,Â
7 wilayah Kabupaten Kota di Sulawesi Tenggara, menggunakan bahasa daerah Tolaki. Tetapi makna dari ucapan bahasa menunjukan perbedaan kata dan ucapan yang berbeda, sedangkan Kalosara masing-masing daerah tersebut juga menggunakan adat yang sama khususnya untuk orang suku Tolaki.
Keunikan Kalosara adalah dapat diterima sebagai sumber norma sosial warisan nenek moyang di Konawe secara turun temurun generasi ke generasi untuk dijadikan salah satu wadah dalam penyampaian urusan-urusan hajat orang banyak.
Makna lain menunjukan nilai keragaman yang berbeda dalam etnis, dialek kata dan adat dapat menyatukan semua kalangan sebagai bentuk merawat kebinekaan masyarakat di Sulawesi Tenggara.
BAB II
Adat Dan Kalosara