Dalam perkembangannya ada beberapa adat seni music dan seni tari  yang masih berkembang di wilayah Konawe dan beberapa daerah lain di Sulawesi Tenggara yaitu:
1. Seni Musik Bambu
 Seni musik bambu dahulu tahun 1980-1990, digagas oleh Stevanus dan Bukdamin Tabara pada jenjang sekolah dasar terdapat seni musik bambu, mengapa dinamakan musik bamboo sebab alat music ini seluruhnya menggunakan bahan baku bamboo, mulai dari suling, bas, melodi, jumlah pemain music adalah 20 orang dengan menerapkan nada sopran, tenor dan alto,.
 Alat musik ini terbuat dari bambu petung (Bonda kata Tolaki) atau bambu tebal yang ukuranya lebar 12-17 cm dan tinggi 40 cm.
 Sehingga jika dimainkan dalam perayaan hut kemerdekaan dan momen penting dalam kegiatan daerah ditampilkan hingga instrument bunyi sifatnya unik, penulis pernah menggunakan alat musik bambu pada tahun 1982 kala itu masih sekolah dasar,Â
jika dikaitkan dengan daya tarik seni maka budaya seni tetap memperoleh penghargaan sebab termasuk sisi terang budaya lokal milik Sulawesi Tenggara. Musik bambu merupakan media seni yang unik dan dan memiliki daya tarik tersendiri, dahulu musik bambu sering dipertandingkan pada ivent-ivent antar pelajar sekolah dasar di Kabupaten Konawe,
Daerah tingkat II Kendari, namun inventarisasi musik bambu beserta alatnya telah dimakan usia dan telah usang, sehingga potensi alat musik ini dapat diadakan kembali di jenjang sekolah dasar mengalami kesulitan.
Kendala sosiologis bahwa masyarakat dan pemerintah tidak mendorong kemunculan musik bambu untuk kalangan pelajar sekolah dasar,
maka sebagai solusi untuk tetap bertahan dan lestari adat seni musik bambu ini kedepan adalah pengadaan peralatan dan peraturan daerah akan penerapan budaya seni lokal bagi pelajar sekolah dasar dibuat pemerintah dengan melatih guru seni budaya dalam tim kerja provinsi dan daerah kabupaten/kota, sebab aset kekayaan daerah ini memiliki nilai historis yang mengakar ditengah masyarakat sejak dahulu hingga di zaman ini.
2. Seni Gambus
Gambus adalah salah satu jenis alat musik atau dikenal dengan nama gambusu (Bahasa Tolaki), sejarah musik ini telah berkembang sejak lama di bumi Konawe dan daerah lain selain suku Tolaki seperti daerah Muna, Buton, Bombana, Kolaka dan suku lain yang ada di Sulawesi Tenggara,