gambusu dimainkan dan populer pada tahun 1960 hingga saat ini masih dapat kita temukan di acara-acara maulid Nabi SAW dan pesta perkawinan. Tampak gambar gambus Tolaki Sulawesi Tenggara berikut ini:
Gambar.7 Gambus Tolaki
Sumber Foto: https://www.kompas.com/skola/read/2021/05/17/100000569/ladolado-alat-musik-khas-sulawesi-tenggara
Zaman dahulu alat musik ini dimainkan pada momen setelah panen padi tiba, dan setelah tanam padi di sawah dengan maksud menghibur warga tani setelah bekerja dan panen tiba mereka bersukaria.
Alat gambusu (Gambus ini dimainkan juga diiringi oleh penyanyi dan alat gendang atau kaleng, botol yang dapat dipukul, namun pemain gambus biasanya melantunkan lagu syair berupa pantun jenaka ataupun syair lagu Tolaki, diera zaman ini gambus di pentaskan secara modern dengan kombinasi alat piano yang berirama menyatukan lagu bernuansa religi. Tampak pada gambar berikut musik bambu dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar.
Gambar.6 Musik Bambu
Sumber: alat-musik-baasi-foto-by-kampung.sultra
Tampak pada gambar diatas anak sekolah dasar sedang memainkan musik bambu, 25-30 orang.
Lagu Tolaki zaman dahulu saat ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan maksud suku lain dan orang Tolaki yang tak begitu paham bahasa daerah tetapi dapat mengerti makna lagu yang dinyanyikan, berikut lyrik lagu pendek:
Anamotuo, anandonia, luale ku peparamesi
Lako ihanomiu peohainggu