---
Kesimpulan
Isu sosial-emosional di sekolah dasar, seperti bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial yang buruk, memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan siswa. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan inklusif, dengan memberikan pendidikan sosial-emosional yang sesuai. Melalui pendekatan yang holistik, termasuk pendidikan keterampilan sosial, dukungan emosional, dan kolaborasi dengan orang tua, siswa dapat belajar untuk mengelola emosi mereka, membangun hubungan yang sehat, dan mencapai kesejahteraan psikologis yang optimal.
14).Social-Emotional Learning (SEL) dan Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL)
Social-Emotional Learning (SEL) dan Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) adalah konsep yang saling terkait dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan emosional siswa di lingkungan pendidikan. SEL berfokus pada pembelajaran dan pengembangan keterampilan sosial dan emosional, sementara CASEL adalah sebuah organisasi yang berperan penting dalam mendukung implementasi SEL di sekolah-sekolah secara global.
1. Social-Emotional Learning (SEL)
Social-Emotional Learning (SEL) adalah proses di mana individu (baik anak-anak maupun orang dewasa) memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan mengelola emosi mereka, berempati dengan orang lain, membangun hubungan yang sehat, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab. Tujuan utama dari SEL adalah untuk memfasilitasi perkembangan sosial, emosional, dan akademik siswa secara holistik.
Komponen Utama SEL
Menurut CASEL, terdapat lima kompetensi utama dalam SEL yang harus dikembangkan untuk mendukung keberhasilan sosial dan emosional siswa. Kelima kompetensi ini adalah:
1. Self-awareness (Kesadaran Diri)
Kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, nilai, kekuatan, dan kelemahan diri sendiri. Ini mencakup kemampuan untuk memahami bagaimana perasaan memengaruhi pikiran dan perilaku seseorang.