Mohon tunggu...
Hendri Julian
Hendri Julian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori sosial emosional

17 Januari 2025   15:56 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:56 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menggabungkan aspek kognitif dan perilaku yang lebih lengkap dibandingkan teori behaviorisme klasik.

Eksperimen empiris seperti Boneka Bobo mendukung teorinya.

Kritik terhadap Teori Belajar Sosial Bandura

Kurang Menjelaskan Motivasi Internal: Teori ini cenderung lebih fokus pada faktor eksternal seperti penguatan dan hukuman daripada motivasi internal individu.

Fokus pada Observasi: Kurang menyoroti pembelajaran yang terjadi melalui eksplorasi dan pengalaman langsung tanpa model.

Tidak Menjelaskan Perbedaan Individual: Tidak semua orang yang mengamati perilaku tertentu akan meniru perilaku tersebut.

---

Kesimpulan:

Teori Belajar Sosial Albert Bandura memberikan wawasan penting tentang bagaimana manusia belajar melalui pengamatan dan interaksi sosial. Bandura menekankan bahwa belajar tidak hanya melalui pengalaman langsung tetapi juga melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain, yang diperkuat dengan proses kognitif seperti perhatian, retensi, reproduksi, dan motivasi. Teori ini banyak digunakan dalam pendidikan, pengasuhan, media, dan psikoterapi untuk memahami serta memodifikasi perilaku manusia.

7).Teori Empati Martin Hoffman adalah salah satu teori psikologi yang mendalam dalam memahami perkembangan empati pada manusia, terutama dalam konteks perkembangan moral dan sosial anak. Martin Hoffman, seorang psikolog perkembangan terkemuka, mengkaji bagaimana empati berkembang sejak masa bayi hingga dewasa dan bagaimana empati berperan dalam membentuk perilaku prososial, seperti membantu, berbagi, dan peduli terhadap kesejahteraan orang lain.

---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun