Mohon tunggu...
Hendri Julian
Hendri Julian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori sosial emosional

17 Januari 2025   15:56 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:56 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

3. Lingkungan Sosial yang Lebih Luas

Selain keluarga dan teman sebaya, lingkungan sosial yang lebih luas, seperti komunitas, media, dan kebijakan sosial, juga memainkan peran besar dalam perkembangan sosial-emosional.

Komunitas dan Nilai Sosial: Komunitas dengan nilai-nilai yang mendukung kesejahteraan sosial dan emosional, seperti saling menghargai dan gotong royong, dapat membantu individu merasa lebih terhubung dan memiliki rasa aman dalam masyarakat. Misalnya, lingkungan yang saling mendukung dapat memberikan anak-anak rasa kepemilikan dan tanggung jawab sosial.

Media Sosial dan Teknologi: Media sosial dan teknologi dapat memiliki dampak positif maupun negatif. Sementara mereka dapat memperkuat hubungan sosial, mereka juga dapat meningkatkan kecemasan sosial, terutama pada remaja yang rentan terhadap perbandingan sosial dan perundungan daring.

---

4. Peran Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Budaya memengaruhi bagaimana individu memahami dan merespons emosi, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial.

Norma Sosial dan Nilai Budaya: Setiap budaya memiliki norma sosial yang berbeda tentang bagaimana seseorang harus berperilaku dalam hubungan sosial dan bagaimana mereka mengekspresikan emosi. Misalnya, beberapa budaya lebih menekankan pada kontrol diri dan pengendalian emosi (misalnya, budaya Asia yang sering mengajarkan pengekangan ekspresi emosi), sementara budaya lain mungkin lebih menekankan ekspresi terbuka dan kebebasan emosi (misalnya, budaya Barat).

Peran Keluarga dalam Budaya: Dalam beberapa budaya, keluarga adalah unit sosial yang lebih besar, dan nilai-nilai keluarga menjadi lebih dominan dalam pembentukan identitas sosial dan emosional anak. Di budaya lain, individu lebih dihargai atas pencapaian pribadi dan pengembangan otonomi.

Perbedaan Gender dalam Budaya: Banyak budaya memiliki cara yang berbeda dalam membentuk ekspektasi sosial untuk pria dan wanita, yang dapat memengaruhi perkembangan emosional mereka. Misalnya, pria mungkin diajarkan untuk lebih mengontrol ekspresi emosi mereka, sementara wanita mungkin diberi kebebasan lebih dalam mengekspresikan perasaan.

---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun