Kembali di ruang rapat, Yono memutuskan untuk menghadapi Dimas secara langsung. "Kita perlu memanggil Dimas sekarang juga," perintahnya kepada Budi. "Kita harus memastikan bahwa kita tahu apa yang sedang terjadi."
Setelah beberapa saat menunggu, Dimas masuk ke dalam ruangan. Wajahnya tampak tenang, tetapi Yono bisa merasakan ketegangan di udara. "Dimas, ada beberapa hal yang ingin kita bicarakan," kata Yono, langsung ke pokok permasalahan.
Dimas tampak bingung. "Apa maksud Anda, Pak?"
"Informasi yang saya terima menunjukkan bahwa Anda telah berkomunikasi dengan Hendra," tegas Yono, menatap Dimas dengan tajam. "Kami ingin tahu apa yang Anda bicarakan."
Dimas terdiam sejenak, tampak cemas. "Saya tidak tahu apa yang Anda maksud. Saya tidak berkomunikasi dengan siapa pun," jawabnya, suaranya bergetar.
"Jangan berbohong di hadapan saya. Kami memiliki bukti. Sekarang, ceritakan yang sebenarnya atau saya akan membawa Anda ke pihak berwajib," ancam Yono, suaranya semakin menegangkan.
Akhirnya, Dimas menyerah. "Baiklah, saya bertemu dengan Hendra. Dia menawarkan posisi kepada saya jika Anda jatuh. Saya tidak bermaksud untuk melakukannya. Saya hanya... merasa terjebak," ia menjelaskan, terlihat sangat menyesal.
Yono menatap Dimas dengan campuran kemarahan dan belas kasih. "Kamu harus memahami bahwa tindakanmu tidak hanya membahayakan dirimu, tetapi juga seluruh pemerintahan. Kami akan memberikanmu kesempatan untuk memperbaiki kesalahan ini. Tapi kamu harus bersedia menjadi saksi dan mengungkap semua yang kamu ketahui."
Dimas mengangguk, matanya penuh rasa takut dan penyesalan. "Saya akan membantu Anda, Pak. Saya akan menceritakan semuanya."
Malam itu, Yono mengumpulkan tim kepercayaannya kembali. "Kita punya kesempatan untuk membongkar rencana Hendra," kata Yono dengan semangat. "Dimas bersedia membantu kita. Kita perlu membuat rencana untuk menghadapi mereka dan mengungkap semua yang telah mereka rencanakan."
Budi dan Rina terlihat bersemangat. "Ini adalah langkah besar," ujar Rina. "Kita bisa menggunakan informasi ini untuk memperkuat posisi kita dan menunjukkan kepada publik bahwa kita berkomitmen untuk memberantas korupsi."