Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yono: Rekaman Kesalahan Seorang Presiden

6 Oktober 2024   08:37 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:37 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/fbcanada 

Hendra mengambil keuntungan dari situasi ini. Ia mulai menyebarkan informasi yang merugikan Dimas di media sosial dan menjalin aliansi dengan jurnalis yang bersimpati kepada pihaknya. "Kita perlu menunjukkan bahwa semua ini adalah bagian dari permainan politik Yono," katanya kepada timnya.

Malam itu, Yono melihat berita terbaru di televisi. Dia merasakan ketidakpastian melanda. "Jika kita tidak bisa mengendalikan narasi ini, semua usaha kita bisa sia-sia," ujarnya kepada timnya.

Dengan ketegasan baru, Yono bertekad untuk menghadapi Hendra dan semua tantangan yang akan datang. "Kita harus berjuang untuk kebenaran. Jika kita tidak melakukannya sekarang, kita tidak akan pernah bisa memperbaiki apa yang telah rusak."

Di luar, suara kerumunan yang mendukungnya semakin menguat, dan Yono merasa semangat baru. Dia tahu bahwa perjuangan ini belum berakhir. Dengan tekad yang bulat, ia bersiap untuk menghadapi konfrontasi terbuka yang akan menentukan masa depan pemerintahannya.

Bab 18: Serangan Balik

Berita tentang pengungkapan Dimas dalam konferensi pers menyebar dengan cepat di seluruh negeri. Media-media besar menyoroti langkah berani Yono, tetapi, seperti yang diharapkan, kritik juga bermunculan. Kampanye untuk mendiskreditkan Dimas, yang diinisiasi oleh Hendra, mulai menunjukkan hasilnya. Artikel-artikel muncul di berbagai portal berita, menyebutkan dugaan keterlibatan Dimas dalam skandal lain yang belum terungkap.

Yono menyadari bahwa serangan balik telah dimulai.

"Kita tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut," ujar Yono dalam pertemuan darurat dengan timnya di istana. "Mereka mencoba untuk mengalihkan perhatian dari inti masalah yang sebenarnya."

Rina, yang menangani strategi media, mengangguk dengan serius. "Serangan ini sudah diprediksi. Mereka pasti akan mencoba menghancurkan kredibilitas Dimas. Kita perlu melakukan klarifikasi secepat mungkin sebelum isu ini berkembang lebih jauh."

"Dan kita harus menyusun strategi baru," tambah Budi. "Kita tidak bisa hanya bertahan. Kita harus menyerang balik dengan data konkret tentang jaringan korupsi yang sudah kita ungkap."

Yono berpikir sejenak, kemudian memutuskan. "Kita akan melibatkan lembaga hukum independen untuk menyelidiki keterlibatan Hendra dan timnya. Jika mereka memang terlibat dalam rencana jahat ini, kita harus memastikan hukum menindak mereka dengan tegas."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun