Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yono: Rekaman Kesalahan Seorang Presiden

6 Oktober 2024   08:37 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:37 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/fbcanada 

Bab 12: Gelombang Balik

Ketegangan di gedung parlemen semakin meningkat ketika sidang dilanjutkan. Suasana semakin tegang seiring dengan semakin mendesaknya waktu. Rendra, meskipun merasa ragu, tetap berusaha mengontrol situasi. Ia tahu bahwa momen-momen kritis seperti ini adalah saat di mana kekuatan politik yang sebenarnya diuji.

"Saudara-saudara," Rendra memulai, suaranya bergetar sedikit namun ia berusaha tampil percaya diri. "Kita berada di persimpangan jalan. Jika kita membiarkan Yono tetap berkuasa, kita hanya akan menyaksikan keruntuhan total dari sistem pemerintahan yang sudah bobrok ini."

Di belakang Rendra, beberapa anggota dewan terlihat tak sabar. Mereka sudah menjagokan mosi ini, namun sekarang mereka mulai mempertimbangkan kembali langkah mereka. Jauh di dalam hati mereka, banyak yang mulai meragukan keabsahan langkah-langkah yang diambil Rendra dan kelompoknya.

Di antara kerumunan, Hendra sekali lagi berdiri. "Saya ingin menekankan bahwa kita semua di sini memiliki tanggung jawab terhadap rakyat. Yono mungkin bukan presiden yang sempurna, tetapi apakah kita yakin bahwa mengganti presiden kita saat ini dengan yang lebih buruk adalah pilihan yang tepat? Kami semua harus berpikir tentang dampaknya bagi bangsa ini."

Kata-kata Hendra menggema di seluruh ruangan. Beberapa anggota dewan saling pandang, dan terlihat jelas bahwa keraguan mulai menyebar di antara mereka. Rendra merasakan bahaya mendekat. Ia harus segera mengambil langkah strategis untuk mengembalikan kendali situasi.

"Apa yang kita butuhkan sekarang adalah pemimpin yang dapat menjaga stabilitas negara!" Rendra bersikeras. "Saya tidak akan membiarkan Yono terus merusak negara ini hanya karena alasan yang kabur!"

Sementara itu, di markas Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi dan timnya sedang mempersiapkan diri untuk mengeluarkan laporan investigatif terbaru mereka. Setelah meninjau kembali data dan bukti yang ada, mereka bertekad untuk mengungkap lebih banyak informasi yang dapat membantu memengaruhi opini publik.

"Laporan kita seharusnya bisa menjadi faktor penentu dalam sidang hari ini," kata Andi, sambil melihat ke arah Rina yang sedang mengetik. "Kita harus memastikan bahwa semua informasi yang kita miliki disampaikan dengan cara yang jelas dan mudah dipahami."

"Apakah kita akan membahas lebih banyak tentang korupsi yang melibatkan pejabat tinggi?" tanya Rina, menunggu arahan lebih lanjut.

"Ya," jawab Andi. "Kita harus menunjukkan bagaimana korupsi ini telah menciptakan masalah yang lebih besar bagi rakyat. Kita juga harus menyoroti bagaimana langkah-langkah yang diambil oleh Yono untuk memberantas korupsi seharusnya dihargai, bukan dihukum."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun