" Benar anakku. Â Namun jangan memanggil pamanmu dengan sebutan Sunan. Orang di sini sering salah. "
"Baik Bibi."
"Nanti kau akan bibi pertemukan dengan ayah bibi, kanjeng sunan Gunung Jati. Beliau taat sekali dengan gusti Allah. Memang tidak ada yang mengalahkan kehebatan gusti Allah."
"Sudah pasti. Ooh jadi...," jawab Rembulan tegas.
" Iya. Ayah bibi itu gigih sekali menyebarkan agama di pulau Jawa ini. Mereka sering bermusyawarah dalam hal kemashlahatan umat dengan teman-teman seperjuangannya di  Gunung Jati." Rembulan pun mengangguk-angguk dan balik bercerita, "Sunan gunung jati memiliki cerita yang sangat terkenal, beliau pernah ke negeri raja Firaun, beliau banyak belajar dari  Sunan Ampel yang menjadi pendahulu. Seperti bidadari yang ceritanya sampai tujuh orang, maka sunan atau wali ini pun akan banyak bisa berjumlah tujuh atau Sembilan suatu hari nanti. Negeri kita begitu luas. Kita butuh orang-orang seperti wali-wali ini."
"Kau pintar sekali sayang. Pasti ibu dan ayahmu  mengajari ilmu negara kepadamu. Namun, tidak boleh menyamakan legenda dengan kenyataan. Wali Allah itu hidup di dunia, dan kedudukannya dekat sekali dengan Allah."
"Orang-orang yang saleh akan diberi balasan surga dengan bidadari-bidadari yang selalu melayaninya. Yang ini bukan legenda bibi. Â Ini berdasarkan ajaran yang dibawa oleh junjungan kita nabi Muhammad SAW."
"Bagus-bagus anakku. Kelak jika kau memiliki anak, ajarkan dia ilmu agama."
Â
BAB X
 PEMBENTUKKAN LASKAR WANITAÂ