"Silakan masuk putri." Bibi dan kemenakan berpelukkan.
      "Silakan duduk."
"Terima kasih Bibi. Bibi sehat kan?"
      "Sehat. Ibunda Ratu sehat kan?"
      "Sehat Bibi."
      Putri Rembulan terdiam  tersenyum. "Bibi tolong jelaskan mengenai sunda kelapa."
      "Sunda kelapa sebenarnya adalah nama pelabuhan yang sangat ramai. Pelabuhan ini pernah dikuasai oleh bangsa nun jauh di sana, bangsa Portugis dan termasuk bangsa kita, orang Pajajaran. Pajajaran dan Portugis bekerja sama. Lalu ada seorang sultan yang sangat hebat berani menyeberang lautan untuk merebut Sunda Kelapa. Sultan tersebut adalah raja kedua kerajaan Demak dengan gelar Pangeran Sabrang Lor. Ayoo kenapa dijuluki seperti itu?"
      "Karena berani menyeberangi Selat Malaka," jawab putri Rembulan tangkas.
      "Hanya saja sayang sekali sultan tersebut harus kehilangan....."
      "Jangan diteruskan bibi. Bibi sedih sekali. Maafkan bibi, membuat bibi mengingat kembali paman Sultan."
"Sunda Kalapa orang-orangnya pekerja keras dan suka berdagang. Masyarakatnya cinta damai. Barang-barang dagangan bermacam-macam. Sekarang gantian kamu yang cerita, putri Rembulan. Bibi tidak mau kehilangan kesempatan untuk berbicara lama dengan kamu. Dengar-dengar putri Cempaka akan segera menikah?"