Mohon tunggu...
Dessy Try Bawono Aji
Dessy Try Bawono Aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Pemula

Pepatah bilang : life begin at forty, maka boleh dibilang saya ini sedang menjemput hidup. Dan karena masih lajang, bolehlah sekalian menjemput jodoh. Sebagai seorang lelaki berperawakan sedang dengan kulit sawo matang khas ras nusantara yang sedang gemar menulis, tentulah pantang menyerah untuk belajar dan terus belajar. Sebagaimana nenek moyangku yang seorang pelaut, kan kuarungi pula luasnya samudera. Samudera ilmu, samudera kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Tak Bisa Disalahkan

16 Juni 2019   01:46 Diperbarui: 19 Februari 2020   03:17 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oke ! Eh, gimana Kuncoro katanya? Jadi mau ngikut acara Diksar sore ini ?"

"Semalem nelfon dia, katanya nanti mau nyusul malem langsung di lokasi nge-camp aja".

"Wah, bakalan sering tuh anak ntar nelponin kamu...".

"Biarin aja, malah bisa jadi temen sambil jaga. Kalau pas sift malam kan kadang sepi".

"Nggak cemburu tuh ntar si Andi ?"

"Ya biarin aja, cemburu kan artinya sayang..."

"Gitu ya ?!" sahutku sambil garuk-garuk kepala. Aku termenung sejenak, menyadari diriku yang mulai muncul rasa tidak senang ketika melihat ada yang ngapelin Restu. Apa itu berarti aku mulai timbul rasa sayang ya ?

Kantin rupanya masih penuh dengan mahasiswa, campur tampaknya dari berbagai jurusan. Kuhentikan langkah, kutoleh Novi kode minta pendapatnya untuk lanjut masuk atau tidak. Novi mengangkat kedua bahunya tanda menyerahkan sepenuhnya keputusan padaku, dia ngikut saja. Beruntung ada sekumpulan mahasiswa yang berdiri setelah melihat kedatangan kami, lantas mereka tinggalkan kursi dan meja menuju kasir untuk berhitung. Segera saja aku dan Novi mengambil alih tempatnya. Kutinggalkan tasku di meja dan menghampiri asisten bu kantin memesan dua gelas es cendol dan jajanan.

"Aku nanti minta tolong ya Nov, kita tukeran tugas...", kataku setelah duduk kembali berhadapan dengan Novi.

"Awal perjalan menuju pos 1 ntar kamu yang pimpin ya ?!" lanjutku merayunya.

"Lho, kan itu harusnya bagianmu ?!" tangkisnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun