"Aku adalah dirimu yang gagal menyelamatkan salah seorang Jenderal dari kejadian 30 September," jelasnya lagi.
"Maaf aku terpaksa membawamu kemari dari museum itu. Astaga.. rasanya agak aneh berbicara dengan diriku sendiri," tambahnya.Â
"Ha? Jadi kau itu si penjaga museum itu?" tanyaku.
"Iya itu diriku," jawabnya.Â
"Astaga kau telah membuatku melakukan semua hal ini," keluhku.Â
"Bukankah kau jauh lebih bahagia jika terjebak di waktu ini ketimbang di masa depan? Kau tahu sendiri bukan, bagaimana orang-orang di panti asuhan memperlakukanmu?" tuturnya lagi dan aku hanya bisa menghela nafas berat.
Sepertinya ia memanglah diriku.Â
"Seperti yang pernah kukatakan sebelumnya aku akan membantumu sekaligus memberimu sebuah misi," jelasnya.Â
"Ha? Sebuah misi?" ulangku.Â
"Misi ini mungkin akan sedikit sulit, tapi aku yakin diriku yang berdiri di hadapanku saat ini, akan mampu melakukannya," katanya.Â
"Bagaimana bisa aku melakukannya jika diriku dari masa depan saja tak bisa," keluhku.Â