"Pembentukan itu tidak efisien, pasukan sipil bersenjata sudah ada dalam wujud Pertahanan Sipil dan Hansip. Bukan hal yang tidak mungkin angkatan kelima berbahaya bagi TNI AD sendiri," jelasku untuk menentangnya.Â
Saat itulah hubungan kami jadi tidak begitu baik.
(. . .)
Seketika itu aku terbangun di sebuah tempat aneh yang pernahku kunjungi sebelumnya.Â
'Astaga tempat ini lagi' ucapku dalam hati.Â
Dan untuk yang kedua kalinya aku bertemu dengan Pria Asing itu.Â
"Kau malah membuang-buang waktu," ucapnya sembari berjalan mendekat.
Ia memperlihatkan sosok dirinya yang sesungguhnya. Betapa terkejutnya diriku, rupanya ia memiliki paras wajah yang amat mirip denganku.Â
"Astaga siapa kau?" tanyaku.Â
"Aku adalah dirimu, dirimu yang gagal membongkar kebenaran," jawabnya.Â
"Apa maksudmu?" tanyaku lagi masih dengan kebingungan.Â