Mohon tunggu...
Anggita Zahra_XMIPA5
Anggita Zahra_XMIPA5 Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Pelajar SMA jones yang mencari kebahagiaan lewat ruang imaginasi. Hidup tanpa halusinasi bagai malam tanpa bintang, dapat dijalani namun samasekali tidak berkesan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

G30SPKI dalam Satu Cerpen

7 Januari 2024   16:03 Diperbarui: 7 Januari 2024   16:06 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini siapa, Yani?" tanya salah satu dari mereka. 

"Ini teman lama saya, Andra namanya," jelasnya pada temannya itu. 

"Kalo kamu teman Yani, maka kamu teman saya juga, nama saya Sarwo Edhie, biasa dipanggil Edi," ucap salah seorang dari mereka yang bernama Edi.

"Kalau saya Raden Mas, biasa dipanggil Mas," tambah salah seorang lainnya.

Di sanalah pendidikan militerku di mulai bersama ketiga temanku itu. Di sana, kami mendapat pelatihan fisik dan latihan yang bersifat akademik. Mengetik dengan mesin tik salah satunya. 

Demi melancarkan keterampilannya di mesin tik, kami bahkan sampai kursus mengetik di sanggar ARTI yang ada di Purworejo. Dari sanalah kami berkenalan dengan Yayuk Ruliyah Sutodiwiryo, seorang wanita cantik berdarah Sumatera yang berprofesi sebagai guru mesin tik.

Yani seringkali membicarakan wanita itu kala kami tengah berbincang di asrama.

"Kau ini tidak ada bosan bosannya membicarakan Yayuk," ucap Edi. 

"Ya mau bagaimana lagi rasanya semua pikiranku hanya ada dia seorang," balas Yani. 

"Haha dasar kau ini, sedang dimabuk asmara ya!" Seru Mas sembari tertawa diikuti oleh kami bertiga.

Namun rupanya saat itu Yani dan Yayuk telah bertunangan. Yani sering kali mengendarai sepedanya hanya untuk menemui kekasihnya itu. Padahal Jarak Prembun ke Purworejo sekitar 25 km. Tapi menurut Yani jarak adalah tembok besar yang harus dituntaskan sesegera mungkin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun