Mohon tunggu...
Anggita Zahra_XMIPA5
Anggita Zahra_XMIPA5 Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Pelajar SMA jones yang mencari kebahagiaan lewat ruang imaginasi. Hidup tanpa halusinasi bagai malam tanpa bintang, dapat dijalani namun samasekali tidak berkesan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

G30SPKI dalam Satu Cerpen

7 Januari 2024   16:03 Diperbarui: 7 Januari 2024   16:06 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tanpa anjingku itu aku tak mampu mencari nafkah untuk membantu keuangan kakekku," jelasnya lagi.

Aku menghela nafas berat. 

"Baiklah aku akan mencoba mencari anjingmu itu, namun untuk saat ini tolong antarkan aku ke rumahmu," pintaku. 

Begitu mendengar jawabanku wajahnya terlihat semringah dan ia segera mengantarku masuk ke dalam pelosok desa. Kami melewati banyak warga yang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka. Tak jarang dari mereka sesekali menyapa si bocah. 

"Euis, kamana wa atuh," serunya. 

"Biasa , keur jalan-jalan," balas si bocah. 

Akhirnya kami berhenti di sebuah rumah panggung kolot yang terbuat dari susunan kayu. Begitu masuk, kudapati seorang pria tua berpakaian pangsi yang tengah terduduk di ruang tamunya.

 "Punteun, Ki. Euis pulang," salamnya begitu memasuki rumah. 

"Loh kakimu kenapa?" tanya ayahnya khawatir. 

"Kaki Euis tadi di gigit anjing liar sampai Euis tidak bisa jalan, untungnya Euis bertemu dengan kakak ini yang membantu Euis sampai ke sini," jelas bocah yang bernama Euis itu. 

"Oh ya ampun, hatur nuhun nya, maaf jika cucu saya merepotkan," ucap kakek Euis padaku. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun