Mohon tunggu...
Anggita Zahra_XMIPA5
Anggita Zahra_XMIPA5 Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Pelajar SMA jones yang mencari kebahagiaan lewat ruang imaginasi. Hidup tanpa halusinasi bagai malam tanpa bintang, dapat dijalani namun samasekali tidak berkesan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

G30SPKI dalam Satu Cerpen

7 Januari 2024   16:03 Diperbarui: 7 Januari 2024   16:06 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Huft, kau pikir untuk apa aku membawamu kemari?" tanyanya lagi. 

"Aku menaruh harapan besar padamu. Tidak, bukan hanya diriku tapi seluruh orang yang terfitnah menaruh harapan besar padamu," jelasnya lagi.

Sial, jika sudah berhubungan dengan orang lain aku tidak bisa mengelak. 

"Ya sudahlah, akan aku usahakan," jawabku. 

"Bagus, itulah yang ingin kudengar darimu. Kau punya misi untuk menyelamatkan salah seorang jenderal dari kejadian G30SPKI! Kau bisa saja menyelamatkan Yani jika kau mampu. Namun untuk sekarang aku akan mengajarimu bagaimana cara untuk memanipulasi waktu," ucapnya dan ia pun segera mengeluarkan sebuah keris dari sabuk celananya. 

Keris itu sangat mirip dengan keris yang ia berikan padaku sebelumnya, hanya saja keris itu berwarna ungu gelap. 

"Keris ini akan berubah warna seiring dengan penggunaannya, jika kau menggunakan untuk hal yang baik maka keris ini akan berubah menjadi kebiruan namun sebaliknya jika kau menggunakan ini untuk hal yang menguntungkan dirimu sendiri maka keris ini akan berwarna kehitaman," jelasnya. 

"Baiklah sekarang mari kita mulai. Untuk melakukan ritual tentunya dibutuhkan pengorbanan, nah dalam ritual ini kau perlu mengorbankan darahmu sendiri. Ritual ini tidak akan berjalan dengan baik jika kau menggunakan darah milik orang lain. Karena ritual ini hanya bisa dilakukan oleh darah keturunan campuran suku tertentu seperti kita," tegasnya. 

"Selanjutnya, kau perlu menggambar sebuah lingkaran pentagram dengan darahmu tiap kali akan melintasi waktu. Setelahnya tulislah dengan lengkap tempat, tahun, tanggal, bulan dan pukul berapakah kau ingin pergi melintasi waktu. Tulislah semua itu di setiap ujung sudut bintang pentagram yang telah kau buat. Ingat seluruh tulisan harus ditulis dari kiri sudut bintang!" terangnya dan aku hanya bisa mengangguk angguk. 

"Baiklah, sekarang aku ingin kau mempraktikkannya. Pergilah ke istana negara tahun 1965 di bulan September pada tanggal 28 pukul dua belas siang!" serunya.

Aku segera melakukan apa yang ia perintahkan. Pertama-tama kugoresi tangan kiriku hingga darah segar mengalir dari tanganku menggunakan keris merah yang ia berikan itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun